Kamis, 30 April 2009

30 April

Rasul Yakobus saudara Js. Yohanes sang Teologiawan

Rasul Kudus Yakobus, anak Zabadeus adalah sauadara dari Js. Yohanes sang Teolog, dan salah satu dari Duabelas Rasul. Dia dan saudaranya, Js. Yohanes dipanggil menjadi Rasul oleh Tuhan kita Yesus Kristus yang menjuluki mereka dengan "Anak Guntur" (Mark. 3:17). Yakobus inilah bersama-sama dengan Yohanes dan Petrus yang menyaksikan pembangkitan anak perempuan Yairus, Pemuliaan Tuhan di Gunung Tabor dan keperihannya di Taman Getsemani.

Js. Yakobus, setelah turunnya Roh Kudus mengabarkan Injil di Spanyol dan negeri lainnya lantas ia kembali ke Yerusalem. Dia terus terang dan dengan gagah berani memberitakan Yesus Kristus sebagai penyelamat dunia, dan ia mengecam orang Farisi dan Ahli Taurat dengan kata Kitab Suci, menegur mereka atas kedengkian hati mereka dan ketidak-percayaan mereka.

Orang-orang Yahudi tak dapat bertahan terhadap Js. Yakobus, dan mereka membayar seorang tukang tenung Hermogenes untuk beradu dengan sang rasul dan menyangkal pendapatnya bahwa Kristus ialah Mesias yang datang ke dalam dunia. Sang tukang tenung dikirimkan ke hadapan murid sang Rasul , Filipus yang telah bertobat kepada Kristus. Lalu Germogenes sendiri dibujuk dengan kuasa Allah, dia membakar buku sihirnya, menerima Baptissan dan menjadi pengikut Kristus sejati.

Orang-orang Yahudi membujuk Herodes Agrippa (40-44) agar menangkap Rasul Yakobus dan menghukum mati dia (Kisah 12:1-2). Eusebius menuliskan detail dari penghukuman janasuci ini (SEJARAH GEREJA II, 9). Js. Yakobus dengan tenang mendengarkan vonis hukuman dan terus saja membawa kesaksian tentang Kristus. Satu dari saksi palsu yang bernama Yosia, terpukul oleh keberanian Js. Yakobus. Dia percaya kepada Yesus Kristus sebagai Mesias. Ketika mereka membimbing sang rasul menuju eksekusi, Yosia berlutut, bertobat dari dosanya dan memohon pengampunan. Sang rasul memeluknya dan menciumnya dan berkata, "Damai dan pengampunan bagimu. " Lalu Yosia mengakui imannya akan Kristus di hadapan semua orang dan dia di penggal bersama dengan Js. Yakobus pada tahun 44 di Yerusalem.


Js. Yakobus merupakan Rasul pertama yang wafat sebagai seorang Martir.
____________________________________________________________________
Penemuan Relik Js. Nikita Episkop dari Novgorod

Janasuci Nikita mulanya adalah Pendoa dari Gua Kiev yang tertidur dalam Tuhan tahun 1109, setelah melayani sebagai Episkop bagi Novgorod selama 13 tahun.


Episkop Nikita dimuliakan menjadi janasuci selama pemerintahan Tsar Ivan Vasilevich dan relik kudusnya, yang berpakainkan jubah utuh ditemukan pada 30 April 1558. Hari itu ditandai dengan penyembuhan banyak orang. Reliknya kini tinggal di katedral Rasul Kudus Filipus di Novgorod.
Js. Nikita juga diperingati pada tanggal 31 Januari, tanggal wafatnya dan 14 Mei.
___________________________________________________________________
Penemuan relik Js. Basil Episkop dari Amasea

Hiromartir Basil, Episkop dari Amasea hidup di awal abad ke empat di Kota Potini, Amasea. Dia menguatkan dan menghibur orang-orang Kristen yang menderita aniaya oleh penyembah berhala. Selama masa kekaisaran Romawi Timur diperintah oleh Lisinius (311-324), saudara ipar kaisar kudus Konstantinus Agung (21 Mei). Lisinius bermuslihat dengan menandatangani Edik Milano dari kaisar Konstantinus (313), yang menyatakan tolerasi agama bagi orang Kristen namun sesungguhnya dia membenci mereka dan terus saja menganiaya mereka.
____________________________________________________________________
Martir Maximus dari Efesus





Martir Kudus Maximus menderita demi imannya kepada Kristus dan dibunuh dengan sebilah pedang.

____________________________________________________________________



Js. Ignatius Brianchaninov sang Episkop



















Rabu, 29 April 2009

29 April


6,000 Martir dari Monasteri Js. David Gareji , Georgia


Pada tahun 1616 shah Persia Abbas I menyerang Georgia dengan tentaranya. Setelah lega dari dahaga akan darah orang Kristen dia merancangkan perburuan di lembah Gare (Luar) Kakheti. Dia berkemah dengan para pengawalnya di pegunungan Gareji dan bermalam di tempat itu.


Saat tengah malam, perhatian Syah tertuju kepada kobaran cahaya yang memendar dari gunung itu. Awalnya dia berpikir itu adalah hantu. Lalu dia diberi tahu bahwa ada biara yang terletak ditempat itu dan pada malam itu para rahib sedang mengelilingi gereja mereka tiga kali dengan nyala lilin dalam perayaan Kebangkitan Kudus Kristus. Sekonyong-konyong sang shah memerintahkan pasukannya untuk menyerbu monasteri itu dan meremukkan siapa saja yang ada dalam perayaan.


Pada malam itu juga, seorang malaikat Tuhan datang kepada Abot Arsenius dari David-Gareji dan memberitahu kepadanya, " Tuhan kita Yesus Kristus sedang memanggil para saudara ke Kerajaan Sorgawi. Malam ini kepayahan besar akan melanda kalian-- dan engkau akan dibunuh dengan pedang. Barangsiapa yang ingin hidup lebih lama di bumi, hendaklah ia lari namun bagi yang haus akan kemurnian jiwanya dengan kekekalan, biarlah ia mati dengan pedang dan TUHAN Allah akan menghiasinya dengan mahkota kekekalan. Katakanlah ini kepada semua yang ada di monasteri ini dan biarlah masing-masing orang memilih bagi dirinya.


Sang Abbot menginformasikan penglihatan ini kepada para Rahib dan mereka mulai mempersiapkan diri untuk penderitaan yang kian mendekat. Hanya dua rahib muda yang takut mati dan melarikan diri ke gunung yang tak jauh dari monasteri itu. Pada waktu pengidungan Doa Bapa Kami mendekati akhir Liturgi Paskah, monasteri itu telah dikepung oleh tentara Persia. Abbot Arsenius keluar dari gereja dan mendekati pemimpin mereka meminta waktu sedikit lagi bagi para rahib untuk menyelesaikan sembayang dan bagi semua saudara untuk menerima Perjamuan Suci.


Orang-orang Persia itu berembuk dan menyetujui permintaan itu. Para romo mengambil bagian dalam Anugerah Kudus, menguatkan satu sama lain dan mempersembahkan diri mereka dalam pakaian pesta dihadapan para orang yang tak percaya. Mula-mula mereka memenggal Abbot Arsenius, lalu mereka menyembelih para saudara dengan tanpa belas kasihan.


Setelah para Persian menghabisi para rahib, mereka dibagi ke dalam beberapa rezimen dan mencari jalan untuk pergi ke monasteri yang lain dalam Rimba Gareji. Di tengah jalan antara Cikituri dan Monsteri Yohanes Pembaptis para Kedar menangkap dua rahib muda yang melarikan diri dan meminta mereka beralih ke Kedar.


Para rahib itu menolak untuk menyangkal iman mereka dan oleh karena itu mereka di bunuh. Sebatang mawar liar tumbuh di tempat itu dan terus mewangi hingga abad ke 19, terlepas dari keadaan tanah yang kering dan berbatu.


Pada akhir abad ke 17, Raja Arkhil mengumpulkan tulang belulang para martir itu dengan rasa sangat hormat dan menguburkan mereka di dalam relikuari batu yang sangat besar di sebelah kiri alatar di Gereja Transfigurasi di Monasteri David-Gareji. Relik suci mereka terus menerus mengalirkan mur wangi hingga hari ini.


Para saudara dari Monasteri Daud dari Gareji dan Js. Yohanes Pembaptis memperoleh berkat dari Katholikos Anton I untuk menyusun ibadah peringatan bagi para martir dan mencanangkan hari perayaan mereka sebagai Selasa Terang, hari ketiga dari Paskah Suci.

Selasa, 28 April 2009

28 April




Rasul Yason, satu dari Tujuh Puluh dan mereka yang bersama-sama dengan dia (Martir Kerkira, Janasuci Murinus).

Rasul Yason berasal dari Tarsus (Asia Kecil). Dia adalah orang Kristen pertama di kota itu. Rasul Sosipater berasal dari Patra, Akhaya. Dia di duga adalah Sosipater yang sama yang disebut dalam Kisah 20:4. Mereka sama-sama menjadi murid Js. Paulus, yang bahkan memanggil mereka saudaranya (Roma 16:21). Js. Yohanes Krisostomos (Homili 32 mengenai Surat Roma) mengatakan bahwa ia adalah orang yang sama yang disebutkan dalam Kisah 7:5-9. Js. Yason diangkat menjadi Episkop di kota kelahirannya Tarsus dan Js. Sosipater di Ikonium. Mereka mengarungi wilayah barat memeberitakan Injil dan pada tahun 63 mereka mencapai pulau Kerkira [Korfu] di laut Ionia dekat Yunani.

Mereka membangun gereja menurut nama Protomartir Stefanus di sana dan membaptiskan banyak orang. Sang Gubernur pulau tersebut mengetahuinya dan memasukkan mereka ke dalam penjara, dan disana mereka bertemu dengan tujuh pencuri: Saturninus, Iakischolus, Faustianus, Yanuarius, Marsalius, Euphrasius and Mammius. Para rasul itu mempertobatkan mereka kepada Kristus, ketujuh napi itu wafat sebagai martir dalam kuali tar meleleh, malam dan belerang.

Sang sipir penjara, setelah menyaksikan kemartiran mereka, menyatakan dirinya sebagai Kristen. Karena itu mereka memotong tangan kirinya, lalu kedua kakinya hingga akhirnya kepalanya. Sang gubernur memerintahkan agar Rasul Yason dan Sosipater dicambuki dan dimasukkan lagi ke dalam penjara.

Ketika sang putri gubernur Kerkira (Korfu), sang jelita Kerkira, menyadari bagaimana orang-orang Kristen menderita bagi Kristus, dia menyatakan dirinya sebagai seorang Kristen dan memberi segala perhiasannya kepada orang-orang miskin. Sang gubernur yang geram hendak membujuk putrinya untuk menyangkal Kristus, namun Js. Kerkira tetap teguh baik terhadap rayuan maupun ancaman. Lalu ayah yang murka itu mencanangkan hukuman bengis untuk putrinya: dia memerintahkan agar dia di lemparkan ke penjara sel bersama-sama sang rampok dan pembunuh Murinus, sehingga ia dapat mencemari kesucian mempelai Kristus.

Namun ketika sang rampok mendekati pintu penjara, seekor beruang menyerangnya. Js. Kerkira mendengarkan keributan itu dan mengusir beruang itu dalam nama Kristus. Lalu melalui doanya , dia menyembuhkan luka-luka Murinus. Lalu Js. Kerkira meneranginya dengan iman kepada Kristus dan Js. Murinus menyatakan dirinya sebagai seorang Kristen dan diganjar.

Sang gubernur memerintahkan untuk membakar penjara itu, namun perawan kudus itu tetap hidup. Lalu atas perintah murka ayahnya, dia digantung pada sebuah pohon, dipanggang dengan asap yang pedih dan dipanah. Setelah kematiannya, gubernur memutuskan untuk mengeksekusi semua orang Kristen di pulau Kerkira. Martir Zeno,Eusebius, Neon dan Vitalis, setelah diterangi oleh Js. Yason dan Sosipater dibakar hidup-hidup.

Para penduduk Kerkira, melarikan diri dari penganiayaan, menyeberang ke pulau tetangga. Gubernur mengutus sepasukan tentara namun mereka ditenggelamkan oleh ombak. Lantas gubernur mememerintahkan agar Rasul Yason dan Sosipater dilemparkan ke kuali ter mendidih. Ketika menyaksikan bahwa mereka tidak terluka, dia berseru dengan linangan air mata, "Ya Allah Yason dan Sosipater, kasihanilah aku!"

Setelah dibebaskan, Sang Rasul membaptiskan gubernur dan memberi nama Sebastian. Melalui pertolongannya, rasul Yason dan Sosipater membangun beberapa gereja di pulau itu, dan menambah jumlah jemaat dengan pemberitaan mereka yang tekun. Mereka hidup hingga lanjut usia.

Martir Dada di Dorostolum

The Martir Dada, Maximus and Quintilian menderita dibawah Kaisar Diokletian (2854-305), yang menerbitkan keputusan menuntut semua orang untuk mempersembahkan korban kepada berhala selama festival rakyat, dan membunuh orang Kristen.

Tarkhuinus dan Garbinius, para wakil Kaisar di Dorostolum mengadakan pesta yang meriah yang dihadiri tidak hanay oleh penduduk kota, tetapi juga orang-orang dari perkampungan sekitarnya.

Seusai festival, sesorang melapor kepada Kaisar bahwa tiga bersaudara Dada, Maximus dan Quintilian tidak mematuhi perintah kerajaan dan melarikan diri ke hutan Ozovia. Para tentara diutus untuk mencari mereka yang mendapati ketiga saudara sedang berdoa dan membawa mereka ke dalam pencobaan.

Sang gubernur menginterogasi sang kakak-adik, yang mengakui bahwa mereka orang Kristen. Trankhuinius merayu untuk menjadikan Js. Maximus imam pagan bagi dewa Zeus, namun ia menentang Zeus dan mengaku pada Allah yang benar.
Tranqhuinius mencoba untuk berdalil dengan Js. Dada dan Quintilian. Mereka berkata bahwa saudara mereka itu sangat tepat dalam Kitab Suci dan mereka akan mengikuti jejaknya kemanapun dia pergi. Mereka melemparkan kakak-beradik itu ke dalam penjara namun mereka hanya memikirkan akan keselamatan jiwa mereka. Pada tengah malam keteka para jana suci itu terlelap, setan menampakkan diri kepada mereka. Ketika para Martir itu bangun, mereka melihat seorang malaikat yang berkata, "Jangan takut, karena Allah pengharapanmu membawamu kepada-Nya. Dia tidak jauh dari engkau dan akan menopangmu."

Pada pagi harinya, Trankhuinius menyatakan kepada kakak-beradik itu bahwa dewa-dewa telah menyatakan kehendak kepadanya di dalam mimpi: mereka akan dibunuh jika mereka tidak mempersembahkan korban. Para martir menjawab bahwa Allah memerintahkan mereka untuk menahan penganiayaan itu demi nama-Nya.

Penganiayaan dan interogasi berlanjut selama beberapa hari dari pagi hingga petang. Akhirnya mereka menjatuhkan hukuman mati kepada para martir, membawa mereka ke hutan dan memenggal mereka dengan sebilah pedang.

Senin, 27 April 2009

27 April

(dari OCA.org)
Stefanus yag Terpuji, Abot dari Gua Kiev Jauh, dan Episkop dari Vladimir, di Volhynia




Jana suci Stefanus, Igumen dari Gua, Episkop dari vladimir di Volhynia, menghidupi hidup asketis di biara (monasteri) Gua Kiev dibawah bimbingan Js. Theodosius (3 Mei). Js. Theodosius kadang-kadang mempercayakan padanya untuk menegur saudara-saudaranya dengan kata-kata yang mendidik.


Sebelum meninggalnya Js. Theodosius para rahib memintanya untuk mengangkat Js. Stefanus sebagai Igumen yang pada saat itu sebagai domistikus (kepala paduan suara) "Dia tumbuh di bawah pimpinanmu, "kata mereka, "dan dia melayani engkau. Berikanlah ia kepada kami". Maka Js. Theodosius melimpahkan bimbingan dari monasteri itu ke tangan Js. Stefanus.


Selama kepemimpinannya sebagai Pembimbing, dia meletakkan dasar gereja yang amat besar untuk menghormati sang Theotokos Yang Mahakudus, yang dimulai sejak masa Js. Theodosius. Sel-sel dari saudara-saudara dipindah ke dekat gereja yang baru . Di depan tempat tersebut ada beberapa sel untuk para rahib yang dipercayakan untuk menguburkan yang meninggal. Mereka melayankan Liturgi Suci setiap hari dan juga mengenang yang telah meninggal.


Pada tahun 1078 Js. Stefanus dipindah dari jabatannya dan diusir dari monasteri oleh karena kecurangan seorang rahib yang jahat. Dia menghadapinya dengan lemah lembut dan tanpa kepahitan, dan meneruskan doanya bagi mereka yang telah melawannya.


Js. Stefanus segera mengetahui bahwa para pembangun yang ulung telah datang dari Yunani dengan ikon Sang Theotokos, dan mereka memberitahukan padanya tentang penampakan ratu sorgawi di Blakerne. Karena itu, Js. Stefanus juga membangun sebuah gereja di Klovo untuk menghormati Sang Theotokos (dalam peringatan akan penempatan Jubahnya di Blakerne). Monasteri didirikan dalam pengucapan syukur atas petapaan Sang Theotokos Yang Mahakudus untuk monasteri Gua.


Pada tahun 1091 Js. Stefanus diangkat menjadi Episkop dari Vladimir di Volhynia, dan ia turut serta dalam pemindahan relik Js. Theodosius dari Gua ke monasteri (14 Agustus). Dia juga bekerja keras untuk mempertobatkan penduduk Volhynia ke dalam Kekristenan.


Js. Stefanus meninggal pada 27 April 1094 pada jam ke enam di malam hari.




Jana Suci Eulogius Yang Murah Hati dari Konstantinopel


Janasuci Eulogius yang murah hati hidup selama abad ke empat di Thebaid. Dia melayani Tuhan dengan menyediakan tumpangan kepada orang asing yang mencari-cari (Markus 9:41).




Hiromartir Simeon, "saudara" Tuhan