Kamis, 16 Juli 2009

16 Juli


Martir Wanita Julia (Yulia) dari Karthago

Sang martir wanita(perawan) Yulia dilahirkan di Karthago di dalam sebuah keluarga Kristen. Saat dia masih gadis belia dia ditangkap oleh orang Persia. Mereka membawanya ke Persia dan menjualnya sebagai budak. Namun dia setia memenuhi ajaran Kristiani, Js. Yulia menaati tuannya dengan setia. Dia menjaga kesuciannya dan banyak berpuasa serta berdoa kepada Allah. Tidak ada yang dapat dilakukan tuannya untuk merayunya ke dalam penyembahan berhala.

Suatu kali tuannya pergi berdagang ke Gaul(Perancis) dan membawa serta Yulia. di dalam perjalanan, kapal layar itu berlabuh di pulau Korsika dan tuannya itu hendak mengikuti perayaan pagan(penyembah berhala), namun Yulia tetap tinggal di dalam kapal. Penduduk pulau Korsika menjamu sang pedagang itu dengan minuman memabukkan hingga ia tertidur lalu mereka menyeret Yulia keluar kapal. Js. Yulia tidak takut mengakui bahwa dia adalah seorang Kristen dan pagan yang keji itu menyalibkannya.
Seorang malaikat Tuhan memberitahukan perihal kematian martir kudus ini kepada para rahib di sebuah monasteri(kerahiban), yang terletak di dekat pulau itu. Para rahib lalu mengambil tubuh sang janasuci dan menguburkannya di sebuah gereja di monasteri mereka.

Jumat, 03 Juli 2009

3 Juli


Pangeran Basilus dan Konstantinus dari Yoroslav yang Beriman benar

Pada masa muda mereka, mereka telah kehilangan ayahanda mereka, Vsevolod, yang wafat di dalam pertempuran dengan bangsa Tatar (Mongolia). Js. Basilus sang kakak, menggantikannya duduk takhtanya. Sebagai seorang pangeran, beliau harus menghadapi begitu banyak tanggung jawab, pikiran dan kedukaan. Kota-kota dan desa-desanya dihancurkan oleh bangsa Tatar, banyak penduduk yang hidup tanpa atap dan makanan dan dia juga masih harus mengurusi semua hal dan semua orang. Selain itu, sangatlah perlu baginya untuk memperoleh perkenanan dari sang Khan Tatar, dan pangeran kudus lebih dari sekali pergi keluar negeri Horde untuk alasan ini. Beliau juga menderita karena kehilangan putranya satu-satunya.

Semua kesulitan itu beliau jalani tanpa mengeluh, dan beliau menjalankan pemerintahan sebagaimana seorang Kristen yang sejati. Beliau tidak melibatkan diri di dalam perselisihan diantara putra mahkota, dan lebih peduli akan pengikutnya yang miskin papa, dan beliau membengun gereja-gereja. Namun, selanjutnya hidupnya dipenuhi derita, karena keletihannya beliau sakit dan wafat pada tahun 1249.

Setelah beliau, Pengeran kudus Konstantinus menggantikannya duduk di takhta. Beliau mencoba meneladani kakaknya, namun beliau sangatlah berduka karena dimana-mana beliau menyaksikan rakyat dirampas dan dibunuh oleh para Tartar. Pada tahun 1257
Tartar jatuh ke tangan Yoroslavl. Sang pangeran sendiri juga turut maju melawan musuh, namun di dalam peperangan itu pula beliau wafat bagi negerinya. Pada tahun 1501 relik tak ternoda dari pangeran kudus ini ditemukan dan kini disimpan di katedral Yoroslavl