Sabtu, 30 Mei 2009
30 Mei
Yang Terpuji Ishak , Pendiri Monasteri Damaltian di Konstantinopel
Janasuci Ishak hidup semasa abad ke empat, dan menerima tahbisan monastik dan dengan tekun melaksanakan hidup asketik di padang gurun. Selama pemerintahan kaisar Valens (364-378), pengikut taat dari bidat Arianisme disana enganiaya umat Orthodox dan banyak gereja yang ditutup dan dihancurkan.
Mendengar bahwa ada penganiayaan, Js. Ishak meninggalkan belantara dan pergi ke Konstantinopel untuk menghibur dan menguatkan umat Orthodox dan untuk menentang bidat itu. Pada saat itu bangsa barbar Goth sedang memerangi kekaisaran di sepanjang Sungai Danube. Mereka mengepung Trakhe dan sedang menuju Konstantinopel.
Saat sang kaisar Valens meninggalkan ibukota dengan para pasukannya, Js. Ishak berseru, Kaisar, lepaskanlah gereja-gereja Orthodox dan Tuhan Allah akan menolongmu!" Namun sang kaisar, tidak mempedulikan kata-kata sang rahib, dengan percaya diri melanjutkan perjalanannya. Sang Janasuci mengulangi permintaannya dan nubuatannya selama tiga kali. Sang kaisar yang murka memerintahkan Js. Ishak agar dilemparkan kedalam jurang yang dalam, yang dipenuhi dengan semak duri dan lumpur, yang sangat mustahil baginya untuk melarikan diri.
Dengan pertolongan Tuhan, Js. Ishak tetap hidup dan dia bersegera mendapati kaisar dan berkata, "Engkau ingin meremukkanku, namun tiga orang malaikat menarikku dari lumpur yang dalam. Dengarkanlah aku, bukalah gereja-gereja bagi umat Orthodox dan engkau akan menaklukan musuhmu. Jikalau tidak, maka engkau tidak akan pernah kembali. Engkau akan ditawan dan dibakar hidup-hidup." Sang kaisar tercengang akan keberanian sang janasuci dan memerintahkan pengawalnya Saturninus dan Viktor untuk melemparkan ia ke penjara smapai dia kembali.
Nubuatan Js. Ishaak lantas terpenuhi. Bangsa Goth mengalahkan dan mengejar tentara Yunani. Sang kaisar dan jendral-jendral Arianisnya melarikan diri di lumbung yang penuh dengan jerami dan penyerbu membakarnya. Setelah mendapat kabar akan kematian kaisar, mereka membebaskan Js. Ishaak dan menghormatinya sebagai seorang nabi.
Lalu Kaisar kudus Theodosius Agung (379-395) naik takhta. Atas anjuran Saturninus dan Viktor, dia memanggil sang Penatua, memperlakulkannya dengan penuh hormat. Menaati anjurannya, dia melarang bidat Arian dari Konstantinopel dan memulihkan gereja-gereja kepada umat Orthodox. Js. Ishak lalu kembali ke padang pasir, namun Saturninus dan Viktor memohonnya untuk tidak meninggalkan kota dan agar tetap tinggal dan melindunginya dengan doa-doannya.
Saturninus membangun monasteri bagi sang janasuci di Konstantinopel, tempat para rahib berkumpul di sekelilingnya. Js. Ishak adalah Igumen dari monasteri itu dan Pembimbing rohani. Dia juga merwat orang-orang biasa dan menolong orang yang miskin dan menderita.
Ketika ia mencapai usia lanjut, Js. Ishak mengangkat Js. Damaltus (3 Agustus) sebagai Igumen. Monasterti itu lalu disebut dengan Damaltus. Js. Ishak wafat pada tahun 383, dan peringatannya juga dirayakan tanggal 22 Maret.
Jumat, 29 Mei 2009
29 Mei
Kamis, 28 Mei 2009
28 Mei
Janasuci Nekitas
Janasuci Niketas, Episkop dari Kalsedon, hidup pada pertengahan akhir abad yang ke delapan. Oleh karena hidupnya yang menyenangkan Tuhan dia ditahbiskan menjadi Episkop di Kalsedon.
Ciri khas janasuci Niketas adalah kemurahan hatinya, dia selalu menolong orang miskin, menyediakan tumpangan bagi orang asing, dia merawat anak-anak yatim dan janda-janda dan dia mendoakan mereka yang telah berlaku salah.
Selama masa pemerintahan Leo orang Aremenia yang ikonoklast (penghancur ikon), Js. Niketas dengan gagah berani menentang bidat Ikonoklasme dan menyerukan kepada umat untuk menghormati ikon kudus Kristus, Theotokos dan para janasuci. Js. Niketas menanggung dengan sabar segala penganiayaan dari kaisar keji itu dan pengikutnya yang sepakat. Dia dihadapkan pada penganiayaan dan di buang ke pengucilan.
Sang pengaku iman Niketas yang kudus wafat pada awal abad ke sembilan. Dari reliknya terjadi banyak mujizat. ibadah Kanon, yang ditulis oleh imam Yosef dari Konstantinopel juga mengikutsertakan saudara Js. Niketas, Js. Ignatius diantara para janasuci.
Rabu, 27 Mei 2009
27 Mei
Martir Kudus THEODORA dan DIDIMUS
Selama masa pemerintahan keji oleh Kaisar Maximilian hiduplah di Aleksandria seorang perawan Theodora, keturunan bangsawan dan anak yang mulai. Sebagai seorang Kristen dia dibawa kedalam ujian di hadapan para pagan. Setelah masa panjang dari penganiayaan terhadap orang Kristen, pangeran sang penganiaya memerintahakan agar dia di bawa ke tempat yang tekenal menyeramkan dan mengijinkan para tentara untuk masuk dan menghampirinya untuk memenuhi keinginan daging mereka.
Janasuci Theodora berdoa tak henti kepada Tuhan dari pencemaran dan sementara dia berdoa, seorang tentara bernama Didimus datang padanya dan mengatakan bahwa dia juga adalah seorang hamba Kristus. Lalu ia mengenakan pakaian militer dalam penyamaran. Lalu dia mempersilakannya untuk meninggalkan tempat itu dan dia (Didimus) tetap tinggal di rumah buangan itu. Lalu dia ditangkap dan di bawa ke dalam pengujian, mengakui bahwa dia adalah seorang Kristen dan bahwa ia telah menyelamatkan Theodora dan bahwa ia bersedia untuk mati bagi Kristus.
Didimus dihukum mati dengan cara di bawa ke panggung hukuman mati. Theodora berlari ke arahnya dan berseru: "Meskipun engkau menyelamatkan kehormatanku, Aku tidak memintamu untuk menyelamatkanku dari kematian. Perkenankanlah aku untuk mati sebagai martir."
Js. Didimus berkata kepadanya: "Saudariku yang terkasih, janganlah menghalangiku untuk mati bagi Kristus dan keduanya dipenggal dan tubuh mereka dibakar. Mareka menderita dengan penuh hormat dan menerima mahkota kemuliaan kekal pada tahun 304 M di Aleksandria.
Senin, 25 Mei 2009
25 Mei
Rabu, 20 Mei 2009
20 Mei
Martir Kudus Talelaius
Talelaius dilahirkan di Libanon. Ayahnya dipanggil Berusius dan ibunya bernama Romila. Talelaius saat itu ialah pemuda berusia 19 tahun, berwajah tampan, tinggi dan berambut pirang kemerah-kuningan. Dia berprofesi sebagai tabib. Dia menderita bagi Kristus selama masa pemerintahan Numerian. Ketika dia mengakui imannya dalam Kristus dengan gagah berani di dapan hakimnya yang keji, sang hakim memerintahkan kedua penganiaya, Aleksander dan Asterius untuk membor lututnya dengan bor, untuk mengikatkan tulang yang berlubang-lubang dan menggantungnya di pohon. Namun Tuhan melalui kuasa-Nya yang tak kasat mata mengambil penglihatan sang penganiaya. Di tempat Talelaius mereka melubangi papan dan menggantungnya dari sebuah pohon. Ketika penganiaya dari hakim itu melihatnya, mereka berpikir bahwa pelaksana eksekusi melakukannya dengan sengaja dan oleh karena itu mereka diperintahakan untuk dicambuk. Lalu Aleksander dan Asterius, ditengah hukuman cambuk, mereka berseru: Tuhan hidup bagi kami! dan mulai saat ini kami juga adalah orang Kristen. Kami percaya akan Kristus dan menderita bagi Dia.
Mendengar hal itu, hakim penganiaya memerintahkan mereka untuk dipenggal. Lalu ia mengambil bor untuk membor lutut Talelaius dengan tangannya sendiri tapin menjadi lumpuh dan dia memohon kepada Talelaius untuk menyembuhkannya, yang benar-benar dilakukan oleh sang martir Kristus tak bersalah itu melalui perantaraan doanya.
Lantas, Talelaius dilemparkan kedalam air namuan tetap hidup dihadapan penganiayanya (sebab Talelaius berdoa kepada Tuhan di dalam hati agar memperpanjang sengsaranya sehingga dia tidak wafat segera). Ketika dia dilemparkan kepada binatang buas, mereka menjilati kakinya dan takluk kepadanya. Akhirnya Talelaius dipenggal dan mengambil bagian dalam hidup kekal pada tahun 284 M.
Senin, 18 Mei 2009
18 Mei
Minggu, 17 Mei 2009
17 Mei
Rasul Suci Andronikus
Andronikus adalah salah seorang dari Tujuh Puluh Rasul. Dia adalah saudara kandung dari Js. Paulus, sebagaimana Paulus menuliskan: "Salam bagi Andronikus dan Yunia, saudaraku dan teman sepenjara; mereka yang ternama diantara para Rasul dan mereka ada di dalam Kristus sebelum aku. (Roma 16:7)
Kamis, 14 Mei 2009
14 Mei
Janasuci Isodorus Tverdislov ("Keteguhan Perkataan"), sang Bodoh bagi Kristus, sang pembuat mujizat dari Rostov. Dia dilahirkan di Jerman dari keluarga yang amat kaya. Dari mudanya, dia menghidupi hidup tak bercacat dan memiliki pengertian belas kasihan. Meninggaklkan rumah orangtuanya dan merindukan kerajaan Allah, Js. Isodorus membagi-bagikan kekayaanya kepada orang miskin. Dengan membawa barang-barang laksana pengambara dia mengunjungi kota-kota dan pulau.
Tidak diketahui secara pasti kapan dia menerima iman Orthodox yang kudus, namun dia dibesarkan dalam Katolikisme. Akhirnya, dia tiba di Rusia dan memutuskan untuk tinggal di Rostov. Di sini, Js. Isodorus dalam keadaan kotor dan bersalju, dan hujan dan kedinginan, dan bertahan terhadap ganasnya keadaan tinggal di dalam gubuk kayu yang sangat sederhana yang dia sendiri bangun. Dia memilih cara hidup yang aneh demi Kristus, yang Js. Paulus nyatakan dalam Suratnya (I Kor. 4:10-13).
Js. Isodorus menghabiskan seluruh waktunya untuk berdoa tanpa putus, tak membiarkan dirinya tidur atau beristirahat terlalu banyak."Dia berdiri dalam doa vigil malam dan kidung "untuk mempersembahkan tubuhnya" secara kekal kepada Allah."
Pada siang hari sang Janasuci mengelilingi kota dan bertingkah selaksana orang bodoh. "Seperti Ayub pada zaman kuno dalam kesabarannya," Yang terberkati Isodorus sementara masih hidup, selaksana malaikat di bumi dan manusia sorgawi:, "jiwa yang penuh belas kasiha, pikiran yang murni, hati yang berjaga-jaga dan iman yang tak tergoncangkan, dan kasih yang tulus tanpa kepura-puraan." Selama hidupnya ia memperoleh karunia untuk mengadakan mujizat.
Js. Isodorus meninggal tahun 1474. Mereka menyadari wafatnya baru ketika melewati gubuknya dan menciup aroma wangi yang sangat. Di tempat penguburannya di kota Rostov gereja Kenaikan Tuhan dibangun, tempat reliknya disemayamkan di lubang batu sebagai sumber mujizat sampai saat ini.
Selasa, 12 Mei 2009
12 Mei
Janasuci Epifanius, Episkop dari Siprus
Epifanius terlahir sebagai orang Yahudi dan, menyaksikan Iman akan Kristus. dibaptiskan dengan saudara perempuannya Kallitropi. Pada usia 26, dia ditahbiskan sebagai biarawan Js. Hilarion. Lalu beliau mendirikan monesteri yang berbeda ketika dia mulai terkenal di seluruh Palestina dan Mesir karena asketisme, kebijaksanaan rohani dan mujizatnya. Melarikan diri dari kemuliaan manusia, Epifanius menyingkir ke Mesir. Dalam perjalanan ia bertemu dengan Pafnutis yang agung yang menyatakan bahwa dia akan menjadi Episkop bagi pulau Siprus. Sesungguhnya hal itu terjadi, setelah beberapa tahun kemudian, oleh karena Penyediaan Allah yang Kudus, Epifanius tiba di Siprus tempat ia dipilih menjadi Episkop. Pada usia 60 tahun, dia menjadi Episkop bagi Salamis dan sedemikian rupa membimbing Gereja Tuhan selama 55 tahun. Dia hidup selama 115 tahun dan beristirahat dari hidupnya di bumi ini dan hidup kekal dalam kerajaan Kristus.
Sebelum wafat, dia menegur Konstantinopel melalui Kaisar Arkadius dan isterinya Eudoksia pada sebuah kumpulan episkop yang menghukum Js. Yohanes Krisostomos. Tiba di Konstantinopel, Epifanius segera pergi ke istana sang kaisar dan permaisuri yang telah menghalanginya sedemikian lama dan menyatakan bahwa beliau melawan Js. Yohanes Krisostomos. Para penduduk dan Krisostomos mendengar bahwa Epifanisu sepakat dengan kaisar melawan Krisostomos.
Itu mengapa Krisostomos menulis kepadanya sebuah surat, "Saudara Epifanius, saya dengar engkau telah menyarankan kepada kaisar agar saya dikucilkan; ketahuilah, bahwa engkau tidak akan melihat takhtamu lagi." Jawa Epifanius, " Ya Yohanes yang menderita, bertahanlah terhadap hasutan. Ketahuilah bahwa engkau tidak akan sampai ke tanah pembuanganmu."
Dan nubuatan kedua-duanya benar. Tidak setuju dengan sang kaisar yang hendak mengucilkan Js. Yohanes Krisostomos, Epifanius secara diam-diam berlayar ke Siprus, namun beliau meninggal di perahu. Sang Kaisar melarang Yohanes Krisostomos dan membuangnya ke Armenia. Namun, sang janasuci wafat dalam perjalanan. Js. Epifanius beristirahat pada tahun 403 M. Diantara banyak karya Js. Epifanius, yang paling terkenal adalah "Papan Obat"Medicine Chest [Panarium] yang didalamnya tercatat 80 aliran sesat dan pembelaan terhadapnya.
Senin, 11 Mei 2009
11 Mei
Hieromartir Mosius sang Presbiter dari Amfipolis di Makedonia
Janasuci Mosius adalah presbiter di Makedonia di kota Amfipolis. Selama masa penganiayaan terhadap orang Kristen oleh Kaisar Diokletianus (284-305), Js. Mosius menegur para pagan yang berkumpul untuk perayaan pagan bagi Dionius (Bakus), untuk meninggalkan kemeriahan dan kebiasaan cemar yang menyertai festival itu. Dia mendesak mereka agar bertobat dan berpaling kepada Tuhan Yesus Kristus, dan disucikan melalui Baptisan Suci.
Sang Janasuci dicobai dihadapan gubernur Laodikia. Ketika diancam dengan siksaan, dia menjawab, "Kematianku bagi Kristus adalah pencapaian agung bagiku." Js. Mosius dikenakan siksaan, yang dia tanggung dengan ketabahan yang menakjubkan dan tidak berhenti untuk menentang penyembah berhala.
Di bawa ke kuil berhala Dionisius, sang janasuci merobohkan berhala itu ketika dia memanggil nama Yesus Kristus. Setelah dia ditempatkan di perapian yang menyala-nyala, dia tidak terluka sama sekali namun apinya menyambar sang gubernur.
Lagi sang kepala pasukan menimpakan siksaan keji kepada Js. Mosius, yang dia tanggung dengan pertolongan Tuhan. Dia diberikan kepada binatang buas agar dimangsa, namun binatang itu tidak menyentuhnya. Singa-singa itu berbaring dikakinya. Para penonton yang melihat mujizat itu, mendesak agar dia dibebaskan. Sang gubernur memrintahkan agar janasuci dikirim ke kota Perintus dan dari sana ke Byzantium, tempat Js. Mosius dihukum mati.
Sebelum kematiannya, dia mengucap syukur kepada Tuhan karena telah memberikan kekuatan untuk bertahan sampai akhir. Inilah kata-kata terakhirnya, Tuhan terimalah rohku dalam damai." Lalu dia dipenggal. Js. Mosius wafat tahun 295. Lalu Kaisar Konstantinus membangun sebuah gereja untuk menghormati Hieromartir Mosius dan mengirim reliknya kedalamnya.
Janasuci Sirilius dan Metodius, Rasul bagi bangsa Slavik
Peringatan pendirian Konstantinopel
Jumat, 08 Mei 2009
08 Mei
Gereja merayakan peringatan Janasuci Yohanes pada hari ini sebagai peziarahan tahunan ke makamnya. Ketika Js. Yohanes berusia legih dari 100 tahun, dia memanggil tujuh muridnya dan pergi ke suatu tempat di luar kota Efesus. Di sana dia meminta mereka menggali kubur dalam bentuk salib. Lalu dia menyongsong kubur itu dan meminta murid-muridnya menimbuninya dengan tanah. Kemudian, kubur itu dibuka dan tubuh sang janasuci tidak ada. Setiap tahun pada tanggal 8 Mei, debu berwarna merah muncul dari makamnya yang orang-orang percaya kumpulkan untuk kesmbuhan mereka dari sakit penyakit. Perayaan Js. Yohanes yang utama tanggal 26 September.
Kamis, 07 Mei 2009
7 Mei
Rabu, 06 Mei 2009
06 May
Selasa, 05 Mei 2009
05 Mei
Martir Agung Irene dilahirkan dikota Magedon di Persia semasa abad ke empat. Dia adalah puteri raja pagan Linisius, dan orangtuanya yang menamainya Penelope.
Penelope sangatlah cantik, dan ayahnya menjaganya di tempat tersembunyi di atas sebuah menara dari umur enam tahun sehingga dia tidak tepengaruh Kekristenan. Dia juga mempekerjakan 13 pelayan wanita di menara itu bersamanya. Gurunya yang sangat tua bernama Apellian ditugaskan untuk memberikan pendidikan yang terbaik. Apelian adalah seorang Kristen dan selama pengajarannya dia menceritakan Kristus sang Juruselamat kepada anak itu dan mengajarinya iman dan kesalehan Kristen.