Minggu, 23 Agustus 2009

23 Agustus


Martir Lupus sang pelayan dari Js. Demetrius dari Tesalonika


Martir Lupus hidup pada akhir abad ke tiga dan awal abad ke empat, yang juga adalah hamba setia dari Martir Agung Kudus Demetrius dari Tesalonika (26 Oktober). menghadiri kematian tuannya, dia membasuh pakaiannya sendiri dengan darah tuannya dan mengambil cincin dari tangannya. Dengan pakaian ini dan cincin serta nama Martir kudus Demitrius, Js. Lupus mengerjakan banyak mujizat di Tesalonika. Beliau menghancurkan kuil-kuil berhala yang menyebabkan dia dianiaya oleh para pagan, namun dia dilindungi hingga tidak terluka dengan kuasa Tuhan. Js. Lupus dengan sukarela menyerahkan dirinya sendiri kepada para penyiksa dan atas perintah kaisar Maximian Galerius, dia dipenggal dengan pedang.

Rabu, 19 Agustus 2009

19 August


Martir Andreas sang kepala pasukan di Kilikia


Martir Andreas sang kepala pasukan di Roma selama masa pemerintahan kaisar maksimian (284-305). Mereka menyayanginya di kalangan tentara Romawi karena keberaniannya, ketangguhannya dan keadilannya. ketika pasukan Persia menginvasi wilayah Syria, gubernur Antiokhus mempercayakan Js. Andreas dengan perintah kepada tentara Rowawi, memberikan dia gelar Strattelat (Jenderal). Js. Andreas memilih detasemen kecil dari tentara dan menyisiri rintangan itu.


Tentaranya waktu itu adalah para pagan dan Js. Andreas belum dibaptis, namun dia percaya kepada Yesus Kristus. Sebelum konflik itu dimulai dia meyakinkan para tentaranya bahwa berhala pagan adalah iblis dan tidak bisa menolong mereka di dalam perang. Dia menyerukan kepada mereka tentang Yesus Kristus, sang Tuhan yang Mahakuasa atas sorga dan bumi yang menolong semua orang yang percaya kepada-Nya.


Para prajurit berangkat ke medan perang, meminta pertolongan Sang Juruselamat. Detasemen kecil itu berpacu ke sejumlah wilayah Persia. Js. Andreas pulang dengan kemenangan yang gemilang dan sempurna. namun seseorang yang iri hati mengkhianatinya dan menyangkalnya di hadapan gubernur Antiokhus bahwa dia adalah seorang Kristen yang telah mempertobatkan para pasukan yang ada di bawahnya kepada imannya.


Js. Andreas dihadapkan pada ujian, dan di sana dia menyatakan imannya kepada Kristus. Karena hal ini mereka menyiksanya. Dia membaringkan diri di atas tembaga yang panas, namun segera menyaksikan pertolongan Tuhan dan dipan itu menjadi dingin. Mereka menyalibkan para tentara itu pada kayu, namun tak seorangpun yang menyangkal Kristus. Dikunci di dalam penjara, Antikhus melaporkan berbagai tuduhan itu kepada sang kaisar yang akhirnya tak mampu menjatuhkan hukuman kepada sang pahlawan. Sang kaisar mengetahui bagaimana para tentara menyayangi Js. Andreas dan takut akan adanya pemberontakan, dia memberi perintah untuk membebaskan para martir itu. Walau demikian, dia sembunyi-sembunyi menganiaya mereka dengan berpura-pura.


Jumat, 07 Agustus 2009

07 Juli


Martir Dometius dari Persia

Janasuci Dometius hidup di Persia semasa abad ke empat. Pada masa mudanya dia ditobatkan menjadi Kristen oleh seorang Kristen bernama Uaros. Setelah menginggalkan Persia, beliau bergerak ke kota Nisibis (di Mesopotamia), dimana beliau dibaptiskan di dalam salah satu monasteri, dan menerima tahbisan monastik.

Melarikan diri dari maksud jahat dari beberapa biarawa, Js. Dometius pindah ke monasteri Js. Sergius dan Bakhus di kota Theodosiopolis. Monasteri itu di bawah asuhan seorang arkhimandrit bernama Urbelos, seorang asketik yang taat, yang konon kabarnya selama 60 tahun beliau tidak merasakan masakan, ataupun beliau berbaring tidur, namun beristirahat dengan cara berdiri, menyangga tubuhnya dengan sebatang tongkat.

Di dalam monasteri ini, Js. Dometius ditahbis menjadi diakon, namun ketika sang arkhimandrit memutuskan untuk mentahbiskannya menjadi seorang imam, sang janasuci merasa tidak layak sehingga beliau menyembunyikan diri di pegunungan yang sunti di Siria, di daerah Khirus.

Kisah akan hidupnya menyebar luas di antara para penduduk. Mereka mulai mengunjunginya untuk kesembuhan dan pertolongan. Banyak para pagan dibawa kepada Kristus melalui Dometius. Suatu kali, pejabat berselisih dengan para muridnya, maka kaisar Yulian sang Murtad (361-363 M) tiba, menyuarakan kampanyenya melawan Persia. Atas perintah kaisar, para tentara menemukan Js. Dometius sembhayang bersama para muridnya di dalam sebuah gua dan mereka dikubur hidup-hidup di dalamnya.