Rabu, 19 Agustus 2009

19 August


Martir Andreas sang kepala pasukan di Kilikia


Martir Andreas sang kepala pasukan di Roma selama masa pemerintahan kaisar maksimian (284-305). Mereka menyayanginya di kalangan tentara Romawi karena keberaniannya, ketangguhannya dan keadilannya. ketika pasukan Persia menginvasi wilayah Syria, gubernur Antiokhus mempercayakan Js. Andreas dengan perintah kepada tentara Rowawi, memberikan dia gelar Strattelat (Jenderal). Js. Andreas memilih detasemen kecil dari tentara dan menyisiri rintangan itu.


Tentaranya waktu itu adalah para pagan dan Js. Andreas belum dibaptis, namun dia percaya kepada Yesus Kristus. Sebelum konflik itu dimulai dia meyakinkan para tentaranya bahwa berhala pagan adalah iblis dan tidak bisa menolong mereka di dalam perang. Dia menyerukan kepada mereka tentang Yesus Kristus, sang Tuhan yang Mahakuasa atas sorga dan bumi yang menolong semua orang yang percaya kepada-Nya.


Para prajurit berangkat ke medan perang, meminta pertolongan Sang Juruselamat. Detasemen kecil itu berpacu ke sejumlah wilayah Persia. Js. Andreas pulang dengan kemenangan yang gemilang dan sempurna. namun seseorang yang iri hati mengkhianatinya dan menyangkalnya di hadapan gubernur Antiokhus bahwa dia adalah seorang Kristen yang telah mempertobatkan para pasukan yang ada di bawahnya kepada imannya.


Js. Andreas dihadapkan pada ujian, dan di sana dia menyatakan imannya kepada Kristus. Karena hal ini mereka menyiksanya. Dia membaringkan diri di atas tembaga yang panas, namun segera menyaksikan pertolongan Tuhan dan dipan itu menjadi dingin. Mereka menyalibkan para tentara itu pada kayu, namun tak seorangpun yang menyangkal Kristus. Dikunci di dalam penjara, Antikhus melaporkan berbagai tuduhan itu kepada sang kaisar yang akhirnya tak mampu menjatuhkan hukuman kepada sang pahlawan. Sang kaisar mengetahui bagaimana para tentara menyayangi Js. Andreas dan takut akan adanya pemberontakan, dia memberi perintah untuk membebaskan para martir itu. Walau demikian, dia sembunyi-sembunyi menganiaya mereka dengan berpura-pura.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar