Minggu, 11 April 2010

April 11/Maret 29

Kita diberitahu tentang penderitaan Js. Markus oleh Janasuci Gregorius Sang Teolog dan Theodorit Yang Berbahagia. Menurut laporan ini, Markus, selama pemerintahan Kaisar Konstantin, menghancurkan sebuah kuil kafir dan banyak orang dibawa kepada Iman Kristus. Ketika Julian naik tahta dan, tak lama setelah itu, murtad dari Iman Kristen, warga Arethusa kemudian juga menyangkal Kristus dan kembali ke paganisme. Kemudian mereka bangkit melawan Markus karena ia dituduh merusak rumah mereka, memaksa bahwa ia lebih baik membangun kembali kuil atau membayar sejumlah besar uang. Karena Markus menolak untuk melakukan salah satu dari dua, ia dicambuk, diejek dan diseret melalui jalan-jalan. Setelah itu mereka putus telinganya dengan benang tipis namun kuat. Mereka kemudian dilucuti dia, menggosok dia dengan madu, dan meninggalkannya terikat ke sebuah pohon di musim panas sehingga ia akan digigit oleh tawon, nyamuk, dan lebah. Martir Kristus ini menjalani semuanya tanpa mengeluh. Markus sudah sangat tua, tapi wajahnya bersinar seperti malaikat. Orang kafir mengurangi harga untuk rumah mereka agar Markus tergoda, yang ia bisa dengan mudah diberikan, namun ia menolak untuk memberikan bahkan satu koin untuk tujuan ini. Kesabaran itu membuat kesan besar pada warga, dan mereka mulai mengaguminya untuk itu dan merasa kasihan padanya. Mereka kemudian menurunkan biaya kuil untuk praktis tidak ada, untuk memungkinkan dia untuk hidup. Akhirnya, mereka diizinkan untuk pergi bebas, dan satu demi satu mereka semua telah menerima instruksi dari dia dan kembali ke Iman Kristen. Pada saat yang sama, di kota Heliopolis di kaki Gunung Libanon, diakon Cyril menderita karena tindakan serupa. Selama waktu ketika agama Kristen menikmati kebebasan, Cyril menghancurkan beberapa berhala dan di bawah Julian yang Murtad, disiksa secara brutal. Jadi sakit hatilah orang-orang pagan terhadap dirinya bahwa ketika mereka membunuhnya, mereka merobek dan membuka isi perut dengan gigi mereka. Pada hari yang sama di mana St Cyril menderita, banyak orang lain juga menderita. Orang-orang kafir yang dengki mencacah mereka sampai tubuh mereka menjadi potongan-potongan, dicampur dengan jelai dan pakan ke babi. Hukuman mencapai para penganiaya itu dengan cepat: semua gigi rontok dan bau tak tertahankan dipancarkan dari mulut mereka.

Minggu, 23 Agustus 2009

23 Agustus


Martir Lupus sang pelayan dari Js. Demetrius dari Tesalonika


Martir Lupus hidup pada akhir abad ke tiga dan awal abad ke empat, yang juga adalah hamba setia dari Martir Agung Kudus Demetrius dari Tesalonika (26 Oktober). menghadiri kematian tuannya, dia membasuh pakaiannya sendiri dengan darah tuannya dan mengambil cincin dari tangannya. Dengan pakaian ini dan cincin serta nama Martir kudus Demitrius, Js. Lupus mengerjakan banyak mujizat di Tesalonika. Beliau menghancurkan kuil-kuil berhala yang menyebabkan dia dianiaya oleh para pagan, namun dia dilindungi hingga tidak terluka dengan kuasa Tuhan. Js. Lupus dengan sukarela menyerahkan dirinya sendiri kepada para penyiksa dan atas perintah kaisar Maximian Galerius, dia dipenggal dengan pedang.

Rabu, 19 Agustus 2009

19 August


Martir Andreas sang kepala pasukan di Kilikia


Martir Andreas sang kepala pasukan di Roma selama masa pemerintahan kaisar maksimian (284-305). Mereka menyayanginya di kalangan tentara Romawi karena keberaniannya, ketangguhannya dan keadilannya. ketika pasukan Persia menginvasi wilayah Syria, gubernur Antiokhus mempercayakan Js. Andreas dengan perintah kepada tentara Rowawi, memberikan dia gelar Strattelat (Jenderal). Js. Andreas memilih detasemen kecil dari tentara dan menyisiri rintangan itu.


Tentaranya waktu itu adalah para pagan dan Js. Andreas belum dibaptis, namun dia percaya kepada Yesus Kristus. Sebelum konflik itu dimulai dia meyakinkan para tentaranya bahwa berhala pagan adalah iblis dan tidak bisa menolong mereka di dalam perang. Dia menyerukan kepada mereka tentang Yesus Kristus, sang Tuhan yang Mahakuasa atas sorga dan bumi yang menolong semua orang yang percaya kepada-Nya.


Para prajurit berangkat ke medan perang, meminta pertolongan Sang Juruselamat. Detasemen kecil itu berpacu ke sejumlah wilayah Persia. Js. Andreas pulang dengan kemenangan yang gemilang dan sempurna. namun seseorang yang iri hati mengkhianatinya dan menyangkalnya di hadapan gubernur Antiokhus bahwa dia adalah seorang Kristen yang telah mempertobatkan para pasukan yang ada di bawahnya kepada imannya.


Js. Andreas dihadapkan pada ujian, dan di sana dia menyatakan imannya kepada Kristus. Karena hal ini mereka menyiksanya. Dia membaringkan diri di atas tembaga yang panas, namun segera menyaksikan pertolongan Tuhan dan dipan itu menjadi dingin. Mereka menyalibkan para tentara itu pada kayu, namun tak seorangpun yang menyangkal Kristus. Dikunci di dalam penjara, Antikhus melaporkan berbagai tuduhan itu kepada sang kaisar yang akhirnya tak mampu menjatuhkan hukuman kepada sang pahlawan. Sang kaisar mengetahui bagaimana para tentara menyayangi Js. Andreas dan takut akan adanya pemberontakan, dia memberi perintah untuk membebaskan para martir itu. Walau demikian, dia sembunyi-sembunyi menganiaya mereka dengan berpura-pura.


Jumat, 07 Agustus 2009

07 Juli


Martir Dometius dari Persia

Janasuci Dometius hidup di Persia semasa abad ke empat. Pada masa mudanya dia ditobatkan menjadi Kristen oleh seorang Kristen bernama Uaros. Setelah menginggalkan Persia, beliau bergerak ke kota Nisibis (di Mesopotamia), dimana beliau dibaptiskan di dalam salah satu monasteri, dan menerima tahbisan monastik.

Melarikan diri dari maksud jahat dari beberapa biarawa, Js. Dometius pindah ke monasteri Js. Sergius dan Bakhus di kota Theodosiopolis. Monasteri itu di bawah asuhan seorang arkhimandrit bernama Urbelos, seorang asketik yang taat, yang konon kabarnya selama 60 tahun beliau tidak merasakan masakan, ataupun beliau berbaring tidur, namun beristirahat dengan cara berdiri, menyangga tubuhnya dengan sebatang tongkat.

Di dalam monasteri ini, Js. Dometius ditahbis menjadi diakon, namun ketika sang arkhimandrit memutuskan untuk mentahbiskannya menjadi seorang imam, sang janasuci merasa tidak layak sehingga beliau menyembunyikan diri di pegunungan yang sunti di Siria, di daerah Khirus.

Kisah akan hidupnya menyebar luas di antara para penduduk. Mereka mulai mengunjunginya untuk kesembuhan dan pertolongan. Banyak para pagan dibawa kepada Kristus melalui Dometius. Suatu kali, pejabat berselisih dengan para muridnya, maka kaisar Yulian sang Murtad (361-363 M) tiba, menyuarakan kampanyenya melawan Persia. Atas perintah kaisar, para tentara menemukan Js. Dometius sembhayang bersama para muridnya di dalam sebuah gua dan mereka dikubur hidup-hidup di dalamnya.

Kamis, 16 Juli 2009

16 Juli


Martir Wanita Julia (Yulia) dari Karthago

Sang martir wanita(perawan) Yulia dilahirkan di Karthago di dalam sebuah keluarga Kristen. Saat dia masih gadis belia dia ditangkap oleh orang Persia. Mereka membawanya ke Persia dan menjualnya sebagai budak. Namun dia setia memenuhi ajaran Kristiani, Js. Yulia menaati tuannya dengan setia. Dia menjaga kesuciannya dan banyak berpuasa serta berdoa kepada Allah. Tidak ada yang dapat dilakukan tuannya untuk merayunya ke dalam penyembahan berhala.

Suatu kali tuannya pergi berdagang ke Gaul(Perancis) dan membawa serta Yulia. di dalam perjalanan, kapal layar itu berlabuh di pulau Korsika dan tuannya itu hendak mengikuti perayaan pagan(penyembah berhala), namun Yulia tetap tinggal di dalam kapal. Penduduk pulau Korsika menjamu sang pedagang itu dengan minuman memabukkan hingga ia tertidur lalu mereka menyeret Yulia keluar kapal. Js. Yulia tidak takut mengakui bahwa dia adalah seorang Kristen dan pagan yang keji itu menyalibkannya.
Seorang malaikat Tuhan memberitahukan perihal kematian martir kudus ini kepada para rahib di sebuah monasteri(kerahiban), yang terletak di dekat pulau itu. Para rahib lalu mengambil tubuh sang janasuci dan menguburkannya di sebuah gereja di monasteri mereka.

Jumat, 03 Juli 2009

3 Juli


Pangeran Basilus dan Konstantinus dari Yoroslav yang Beriman benar

Pada masa muda mereka, mereka telah kehilangan ayahanda mereka, Vsevolod, yang wafat di dalam pertempuran dengan bangsa Tatar (Mongolia). Js. Basilus sang kakak, menggantikannya duduk takhtanya. Sebagai seorang pangeran, beliau harus menghadapi begitu banyak tanggung jawab, pikiran dan kedukaan. Kota-kota dan desa-desanya dihancurkan oleh bangsa Tatar, banyak penduduk yang hidup tanpa atap dan makanan dan dia juga masih harus mengurusi semua hal dan semua orang. Selain itu, sangatlah perlu baginya untuk memperoleh perkenanan dari sang Khan Tatar, dan pangeran kudus lebih dari sekali pergi keluar negeri Horde untuk alasan ini. Beliau juga menderita karena kehilangan putranya satu-satunya.

Semua kesulitan itu beliau jalani tanpa mengeluh, dan beliau menjalankan pemerintahan sebagaimana seorang Kristen yang sejati. Beliau tidak melibatkan diri di dalam perselisihan diantara putra mahkota, dan lebih peduli akan pengikutnya yang miskin papa, dan beliau membengun gereja-gereja. Namun, selanjutnya hidupnya dipenuhi derita, karena keletihannya beliau sakit dan wafat pada tahun 1249.

Setelah beliau, Pengeran kudus Konstantinus menggantikannya duduk di takhta. Beliau mencoba meneladani kakaknya, namun beliau sangatlah berduka karena dimana-mana beliau menyaksikan rakyat dirampas dan dibunuh oleh para Tartar. Pada tahun 1257
Tartar jatuh ke tangan Yoroslavl. Sang pangeran sendiri juga turut maju melawan musuh, namun di dalam peperangan itu pula beliau wafat bagi negerinya. Pada tahun 1501 relik tak ternoda dari pangeran kudus ini ditemukan dan kini disimpan di katedral Yoroslavl

Jumat, 26 Juni 2009

Janasuci Daud


Janasuci Daud lahir di Tesalonika. Mulanya beliau menghidupi hidup asketik di pinggiran Tesalonika di sebuah gubuk yang beliau bangun di atas sebuah pohon almon. Kemudian beliau melanjutkan hidup asketiknya di Thessaly. Beliau memurnikan dirinya dengan berpuasa, doa dan wijil semalaman yang memperlayakkannya untuk menerima rahmat agung dari Allah. Ketika beliau mengambil bara di tangannya dan mendupai sang Kaisar dengan tanpa luka-luka di tangannya. Melihat hal itu, sang Kaisar bertelut dihadapannya. Beliau membuat ketakjuban bagi banyak orang dengan berbagai mujizat. Beliau wafat dengan damai dan mengambil bagian di dalam keterberkatan kekal pada tahun 540 M.